"Menemukan cara baru untuk menjadi manusia"
"Yesus adalah ________"
Subjeknya ada disana, begitu juga dengan kata kerjanya, tapi apa selanjutnya? Bagaimana Anda akan menyelesaikan kalimat tersebut? Jawaban Anda bisa menyinari cahaya di jalan Anda untuk menjadi seperti yang Allah kehendaki. Di dalam buku ini, kita akan terus menerus mengisi kalimat tersebut untuk semakin menemukan kejelasan mengenai Pribadi Yesus. Yesus yang gagal ditangkap oleh lukisan yang suram dan lagu-lagu yang sedih. Dengan gairah, humor dan keyakinan yang dituliskan melalui buku ini, Anda akan menemukan bahwa Yesus itu hidup, Yesus ada di sini, Yesus itu berbahagia, Yesus adalah intinya, Yesus adalah kasih karunia dan juga Yesus adalah teman Anda.
Daftar Isi
Bab 1 : Sangat Buruk Atau Agak Buruk
Bab 2 : Sisi Gelap
Bab 3 : Teman Orang - Orang Berdosa
Bab 4 : Merangkul Kasih Karunia
Bab 5 : Kasih Karunia Adalah Suatu Pribadi
Bab 6 : Meninggalkan Dunia Yang Berharga
Bab 7 : Datanglah Kepada-Ku
Bab 8 : Makna Kehidupan
Bab 9 : Kabar Baik Kesukaan Besar
Bab 10 : Menyertai Kita Dan Di Pihak Kita
Bab 11 : Pribadi Yang Anda Kasihi
Bab 12 : Baik - Baik Saja
Bab 13 : Kehidupan Yang Sesungguhnya
Bab 14 : Yesus Zombie
Bab 15 : Cara Baru Untuk Menjadi Manusia
Komentar
Kekristenan bukanlah tentang tidak mengeluarkan sumpah serapah. Kekristenan bukanlah tentang tidak memiliki pemikiran-pemikiran najis. Kekristenan sama sekali bukanlah tentang tidak. Kekristenan adalah tentang Yesus. Ambillah waktu sejenak dalam kehidupan Anda untuk merenungkan tentang Yesus Kristus dan Anda akan menemukan bahwa sebuah momen seperti ini akan mengubah segalanya tentang kehidupan Anda. Dengan menemukan sebuah kejelasan akan siapa Yesus dapat mengubah seluruh persepsi Anda tentang kehidupan yang sedang Anda jalani sekarang.
Yesus masih dan akan selalu menjadi jawabannya. Menjadi orang Kristen bukanlah tentang menjadi baik, tapi tentang hubungan. Tentang kasih karunia. Tentang Yesus, Dia adalah inti dari kehidupan. Disinilah kelegaan yang sesungguhnya berada, kita tidak akan pernah memiliki kelegaan selama kita memikul beban untuk berusaha menyenangkan Allah, itu bukan hanya tidak mungkin tapi juga tidak perlu untuk dilakukan. Yesus adalah satu-satunya yang bisa dan sudah melakukannya, jadi kita hanya perlu beristirahat di dalam pekerjaan-Nya yang telah dinyatakan selesai.
Allah tidak ingin melihat kita membuat kehidupan menjadi upaya-upaya amatir untuk hidup kudus. Ia ingin kita menikmati kehidupan, lagipula kita hanya hidup sekali di bumi. Dosa mencoba merusaknya dan iblis mencoba mencurinya, tapi Allah datang atas inisiatif-Nya sendiri, dalam kekuatan-Nya sendiri, berdasarkan kebenaran-Nya, dimotivasi oleh kasih-Nya dan Ia menyelamatkan kita. Itulah kabar baiknya! Semuanya bukan berarti bahwa kita seharusnya terus berbuat dosa, mengapa kita ingin berbuat dosa dan mengecewakan Pribadi yang paling mengasihi kita? Ketika kita berhenti merasa tidak aman dengan perbuatan kita dan sebagai gantinya percaya kepada pekerjaan Yesus yang sudah selesai, kita bebas untuk menjalani jenis kekudusan yang baru. Itu adalah kekudusan yang dimotivasi dari dalam dan oleh kasih, bukan rasa bersalah.
Di dalam Yesus dan hanya di dalam Dia, kita diberikan cara baru untuk hidup. Kita bisa benar-benar melebihi sifat manusia, kita tidak harus tunduk terhadap semua kehendak dan dorongan hati kita atau kepada gairah dan keinginan kita. Yesus menolong kita untuk hidup melampaui kemanusiaan kita. Kita begitu terburu-buru ingin menyempurnakan diri kita, karena kita pikir bahwa tak lama setelah kita melakukannya, Allah akan lebih mengasihi kita. Tapi Allah tidak terburu-buru untuk memperbaiki kita, perilaku kita bukan prioritas utamanya. Mengasihi kita, mengenal kita, meneguhkan kita, melindungi kita, itulah sasaran tertinggi dan perhatian utamanya.
Opini populer mengatakan bahwa kekudusan itu sulit, hidup saleh itu sulit, memberi itu sulit, belas kasihan itu sulit dan memenangkan yang terhilang itu sulit. Karena alasan tertentu, kita cenderung berpikir bahwa menjadi orang Kristen seringkali berarti menjadi seseorang yang bukan diri saya, tapi itu tidak benar. Untuk menyelamatkan manusia, Allah menjadi manusia dalam Pribadi Yesus. Dalam prosesnya, Ia mendefinisikan kembali apa artinya menjadi manusia. Yesus datang untuk menunjukkan kita cara baru menjadi manusia. Jika kita merenungkan kembali tentang Yesus secara intim, kita akan menemukan banyak kejutan akan definisi-definisi baru yang kita miliki tentang Dia, kita melihat Dia dengan cara yang semakin jelas, khusus dan sama sekali baru, persepsi-persepsi yang kita dapat akan mengubah kehidupan kita karena siapa Yesus itu. Yesus adalah kehidupan Anda yang sejati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar