KATAGORI RENUNGAN

Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 05 Juni 2014

God Without Religion (Tuhan Tanpa Agama)


"Sesederhana itukah?"
 

Kita dapat menjadi korban dari perampokan rohani. Agama adalah maling yang senang menggasak apa yang ada pada kita. Agama menyusun rencana untuk merampok harta rohani kita dan perasaan aman kita dan agama senang mampir di pintu kita sesudahnya untuk menawarkan pengembalian semua harta rohani kita - dengan harga yang tinggi. Jadi, bagaimana kita menjaga kepercayaan kita kepada Yesus supaya tidak dicuri dan ditahan untuk mendapatkan tebusan? Apakah aman bila kita meninggalkan agama?

Daftar Isi

Bab 1 : Perahu Motor Menonit
Bab 2 : Mesin Jackpot Ilahi
Bab 3 : Dua Pelayanan Kristen
Bab 4 : Perjamuan Kawin Besar-besaran Allah dan Bangsa-bangsa Lain
Bab 5 : Frank Lloyd Wrong
Bab 6 : Jaminan Pemerintah
Bab 7 : Teater Kehidupan
Bab 8 : Semangat Gretzky


Komentar

Apakah kita benar-benar membutuhkan 'agama'? Atau radikalnya, apakah Tuhan bahkan mempunyai agama? Mengapa kita yang mengaku sebagai umat-Nya percaya kepada Yesus, hidup di bawah agama yang mengaku sebagai Kristen, sedangkan Allah sendiri tidak memiliki atau bahkan menyatakan agama apapun?

Agama memberitahu bahwa kita akan dihakimi atas dosa dan mengumpulkan upah atas perbuatan baik kita. Allah memberitahu kita bahwa Yesus dihukum atas dosa-dosa kita dan bahwa mengenal Yesus adalah upah terbesar kita. Gagasan agamawi membawa kita untuk mengambil resiko dan berbuat baik demi mendapatkan upah di sorga, gagasan kekristenan membuat kita mensyukuri anugerah Allah dan mempunyai ambisi yang baru di dalam hidup ini yakni mengenal Yesus Kristus.

Agama mengatakan bahwa kita kekurangan, Allah memberitahu kita bahwa kita berkelimpahan di dalam Dia. Agama berkata 'berusahalah', Allah membisikkan 'beristirahatlah'. Agama memaksa orang-orang untuk datang kepada Tuhan, namun Bapa telah mengirim Putra-Nya untuk datang kepada kita. Allah menyerahkan Yesus secara sukarela bagi kita. Dan agama telah dengan jelas gagal menangkap maksud Allah bagi seluruh umat manusia. Agama mencoba menggali lebih lagi tentang Allah, tapi kita diundang melalui Yesus untuk memegang tangan-Nya dan mengarungi perjalanan kita dari kefanaan menuju kekekalan - tanpa agama!

Sistem agama mendorong kita untuk memperoleh lebih banyak pengampunan dan penyucian untuk tetap benar di hadapan Allah, tidak ada sistem semacam itu. Pengampunan sejati lebih sederhana. yaitu sekali untuk selamanya. Pengorbanan Kristus lebih dari cukup untuk dosa-dosa dunia baik masa lalu, masa kini bahkan masa depan kita.

Apakah Anda tergila-gila dengan dosa-dosa padahal Allah tidak mengingat-ingatnya lagi? Apakah Anda terobsesi dengan kegagalan Anda bukannya kesuksesan Allah di kayu salib? Apakah Anda sedemikian kewalahan dengan pergumulan Anda hingga pandangan Anda terpaku pada diri sendiri, bukannya kepada karya Allah yang telah diselesaikan-Nya dengan sempurna?

Anak Manusia sudah naik ke sorga. Agama membuat kita melihat kepada dosa-dosa kita. Tetapi Allah berkata, 'pandanglah Anak-Ku'. Sekaranglah waktunya kita, orang Kristen, bangun dan menyadari siapa diri kita - di dalam Pribadi Yesus. Kita mempunyai sisilah rohani baru dan kewarganegaraan baru. Dan pembaruan kita di dalam Kristus itu membebaskan kita dari kebutuhan akan agama, menuju kepada kebutuhan akan Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar