KATAGORI RENUNGAN

Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 21 Mei 2014

Jejak Langkah Di Sekolah


Andai kata kita bisa menemukan dunia dimana kita akan tinggal selamanya 
Maka aku akan membawamu bersama kawan
Karena hidup di dunia ini serasa tak cukup, 
Waktu yang kita nikmati bersama terlalu singkat.

Hei kawan cobalah kau dengar, 
Jikalau kau ingat dengan kata guru itu
Kita pernah berpikir apalah artinya belajar di sekolah,
Tetapi akhirnya kita hanya kembali merindukan kenangan itu


Waktu yang membosankan ketika kita mendengarkan ocehan guru, 
Waktu yang menyebalkan ketika dikejar oleh tugas dan ulangan
Mungkin suatu saat kita ingin memutar semua itu kembali.
Tapi inilah pesan terakhir untukmu:
Aku, kau & kita semuanya harus tetap melanjutkan kehidupan 
Dan pada saat rindu, ingatlah akan kebersamaan ini
Ketika dipuji maupun dihukum bersama oleh guru
Ketika tertawa maupun bertengkar dengan teman yang lain
Waktu takkan pernah kembali, Namun biarlah engkau menyimpan semua memori itu Ingatlah guru, ingatlah temanmu. Meski berpisah namun semua bukanlah akhir Hari di depan yang kan kau jalani sendiri,  Ku yakin disana kita kan bertemu kembali.



The boys of 'STAR' class - XII IPS 2

At class
At the field with the class of 'VELLAS' - XII IPA








with Ricky & Denny Limardi
with Ferry, Jimmy & Steven Jonathan





with Yuviani Halim

with Christine


with Liedya





with Betty















with Kent
with Hendra Wijaya





with Cindy
with Cynthia Kinantan



with Swandi


with Ricky

with Umaruddin


























SEKILAS KENANGAN

with ms. Rosna Korua (wali kelas 'STAR')
Setelah lebih kurang 12 tahun duduk sebagai seorang pelajar di bangku sekolah, akhirnya tibalah hari dimana saya benar-benar bisa bebas dari formalitas sekolah yang sebenarnya kurang tepat apabila disebut membosankan. Hanya saja apabila kita membayangkan bagaimana menjalani sekolah itu melalui waktu yang sama dari hari ke hari, minggu ke minggu lalu bulan ke bulan dan hanya dengan berganti suasana setahun sekali, maka sekolah tidak lain akan tampak seperti suatu rutinitas. Saya bukanlah tipe pelajar yang rajin dan juga bukan tipe pelajar yang malas, secara pribadi saya tidak benar-benar menikmati waktu di sekolah yang sarat akan tuntutan nilai. Saya menjalaninya tanpa merasakan benar-benar hidup di dalamnya. Datang ke sekolah, duduk di kelas, ngobrol dengan teman, mendengarkan keterangan guru dan kemudian pulang, itulah rutinitas yang saya jalankan selama 12 tahun ini dengan sekolah.

Meski begitu, saya tahu bahwa sekolah itu penting. Saya tidak pernah menyesal dengan menjalani kehidupan sekolah itu, setidaknya memiliki modal pengetahuan dasar ialah langkah awal untuk setapak jalan menuju ke dalam dunia kehidupan yang nantinya akan saya masuki. Saya akan menjadi orang yang munafik jika saya mengatakan bahwa saya tidak mendapatkan apa-apa dari sekolah, karena saya tahu bahwa saya tidak sekolah untuk melewati waktu dengan sia-sia.

Secara khusus. saya ingin berterima kasih kepada para guru yang telah sangat pengertian dalam mengajar dan mendidik saya hingga hari ini, juga untuk setiap perhatian yang telah diberikan untuk saya. Guru, yang digambarkan oleh orang-orang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tidak ada kata yang cukup untuk menggambarkan kepedulian mereka yang tersembunyi. Juga untuk teman-teman yang telah memahami dan menjaga saya selama bertahun-tahun, terima kasih untuk setiap perbedaan yang akhirnya membawa kita sebagai pribadi yang belajar untuk bertoleransi dan menghargai di antara yang satu dengan yang lain. Untuk apa yang telah kita lewati bersama-sama, saya bersyukur untuk setiap kenangan yang boleh terukir. Kiranya di masa depan nanti, kita dapat bertemu kembali sebagai pribadi yang lebih baik dan sukses.




Tribuki, tribukit, tribukit
Itu nama suatu perguruan
Tribuki, tribukit, tribukit
Sekarang bernama WR. Supratman

WR. Supratman jadi idaman
Setiap pelajar yang mau belajar
Perguruan yang menjadi sanjungan
Berkat didikan dan disiplinnya

WR. Supratman jadi pujaan
Setiap warga yang ditamatkan
Perguruan yang s'lalu mendidiknya
Hormat setia pada nusa bangsanya
WR. Supratman hidup dan jaya s'lamanya

(Mars Lagu Perguruan Wage Rudolf Supratman)



The class of 'STAR'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar