Terlalu banyak orang telah menurunkan kekristenan hanya menjadi sebatas sebuah agama. Sangat memprihatinkan ketika orang-orang yang mengenakan agama Kristen telah menyamakan diri dengan semua agama lainnya: berbuat baik, rutinitas agama, ataupun kegiatan-kegiatan rohani lainnya. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, namun sangatlah salah jika kita menyangka bahwa inti kekristenan terletak pada hal-hal ini. Kita seharusnya menyadari bahwa kita tidak perlu terjebak dalam area tersebut, kita tidak mengupayakan apapun bagi Allah sama seperti yang telah dilakukan oleh semua agama (termasuk agama Kristen). Kekristenan ialah hanya tentang sebuah hubungan, itu bukanlah sekadar sebuah agama yang mengatur kehidupan manusia.
LEGALISME AGAMA
Agama merupakan terjemahan Inggris 'religion' yang diambil dari bahasa Latin yaitu relgio yang berarti 'kewajiban' dan kata tersebut berasal dari kata kerja religare yang berarti 'ikatan' atau 'mengikat erat'.
Dalam pelayananNya, Yesus selalu menjadi ancaman bagi agama. Kekristenan yang sejati selalu menjadi ancaman bagi semua agama termasuk agama yang mengklaim 'Kristen'. Sepanjang pelayanan Kristus, Alkitab menceritakan bagaimana para ahli dan pemuka agama, ahli taurat, orang Farisi dan Saduki–para pembela agama–selalu mencari kesalahan Yesus untuk menangkap dan memenjarakanNya (Matius 3: 7, 5: 20, 22: 35, Markus 2: 6-8, 2: 16, 2: 24, 7: 1-16, 12: 13, 14: 55, 15: 31, Lukas 5: 21, 5: 30, 20: 46-47, Yohanes 8: 31, 9: 16, 11: 47). Kekristenan yang sepenuhnya memberitakan Yesus akan selalu hidup di luar garis agama yang terdiri atas aturan, kewajiban dan rutinitas!
KEBENARAN TIDAK BERADA PADA AGAMA
Kita telah salah menilai bahwa Yesus datang ke dunia sebagai pembawa sebuah agama, ini sama sekali tidak terdapat dalam Alkitab. Kristus datang untuk memberitakan kebenaran dan bukan sebuah agama. Yesus tidak mengikatkan siapapun kepada agama, sebaliknya Dia justru melepaskan kita dari berbagai belenggu agama dan membawa kita untuk hidup di dalam kebenaran yang sejati. Dalam Galatia 5: 1 dikatakan, "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.". Kita tidak lagi berada di bawah kuk perhambaan–agama yang menuntut kita untuk berada di bawah aturan, kewajiban ataupun rutinitas, kita dibebaskan dari semuanya itu.
Yesus menyatakan diriNya sebagai jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14: 6), Dia tidak menyatakan bahwa PribadiNya sebagai sebuah agama, Dia tidak menuntut apapun. Dalam Yohanes 6: 28 - 29 diceritakan bahwa ketika orang - orang bertanya kepadaNya 'Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?', Yesus hanya menjawab 'Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah'. Jika memang ada yang diinginkan oleh Yesus untuk kita lakukan, maka inilah kesempatan bagiNya untuk membawa daftar pekerjaan dan menguraikannya dengan jelas. Namun Yesus tidak melakukannya, Dia tidak menuntut kita kepada berbagai aturan, kewajiban ataupun rutinitas sama seperti yang dilakukan oleh setiap agama, Dia hanya menyatakan kepada kita untuk PERCAYA kepadaNya, tidak ada lagi yang perlu Anda lakukan selain percaya!
KEKRISTENAN HANYA TENTANG HUBUNGAN
Tujuan utama dari Kristus ialah sebagai seorang Pengantara bagi semua orang, karena Ia sanggup menyelamatkan semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah (Ibrani 7: 25). Dalam I Yohanes 2: 1-2 dikatakan, "Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.". Yesus menjadi pendamai agar jalan yang telah memisahkan antara Allah dengan manusia dapat terhubung kembali.
Agama menekankan agar manusia berusaha untuk membangun jalan agar dapat berhubungan dengan Allah, akan tetapi kekristenan yang sejati menyatakan bahwa Yesus–bukan usaha kita–adalah jalan untuk menjalin hubungan yang sejati dengan Allah. Inilah yang membedakan kekristenan dengan agama-agama yang ada termasuk agama Kristen, tidak ada lagi yang dibutuhkan untuk berhubungan dengan Allah, Dia hanya ingin kita percaya kepada Kristus yang telah menjadi jalan, pendamai dan pengantara yang sempurna antara kita dengan diriNya. Akan lebih baik untuk menjadi Orang Kristen yang sepenuhnya percaya dan berada dalam hubungan yang sempurna dengan Kristus daripada menjadi Orang yang memiliki Agama Kristen dengan menaati berbagai aturan, rutinitas ataupun kewajiban!
"Anda tidak lagi menjadi seseorang yang beragama Kristen, melainkan Anda adalah Orang Kristen."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar