KATAGORI RENUNGAN

Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 26 Mei 2013

Berfokus Kepada Yesus


Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"  Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." (Matius 14: 22-33).

Kehidupan tidak luput dari masalah dan pergumulan, seperti pepatah mengatakan 'tidak ada laut yang tenang tanpa badai', demikianlah tidak ada kehidupan tanpa masalah dan pergumulan. Namun menghadapi keadaan tersebut, kita menemukan berbagai respon yang berbeda, ada orang-orang yang memutuskan untuk menyerah dalam menghadapi badai tersebut dan ada orang-orang yang pada akhirnya berjalan di atas badai tersebut dengan kemenangan.

SEBUAH SUDUT PANDANG

Beberapa orang bertindak dan berpikir dengan sombong tentang badai yang sedang mereka alami dalam kehidupannya. Mereka mengalami depresi dan frustasi dengan berpikir betapa besarnya badai yang menerjang kehidupan mereka. Mereka memandang badai mereka lebih besar daripada badai yang terjadi pada kehidupan orang lain. Mereka mungkin kehilangan sejumlah tabungan uang yang bernilai jutaan, kemudian mereka bertemu dengan seorang anak kecil yang mungkin hanya kehilangan uang jajannya yang hanya senilai puluhan ribu. Bila dibandingkan mungkin memang benar akan tampak lebih merugikan kehilangan sejumlah tabungan uang senilai jutaan dibandingkan hanya dengan uang jajan yang jumlahnya puluh ribuan tersebut. Namun kita seharusnya memandang bahwa terlepas dari besar kecilnya uang tersebut, kita mengalami badai yang sama yaitu kehilangan sejumlah uang. 

Saya percaya bahwa ini bukan sebuah persoalan besar kecilnya badai yang Anda hadapi, melainkan bagaimana sudut pandang Anda terhadap masalah tersebut. Iblis meletakkan masalah dan pergumulan ke dalam kehidupan kita untuk mengelabui sudut pandang kita. Iblis tidak kreatif, beberapa orang telah tertipu bahwa mereka memiliki masalah yang berbeda dengan orang lain. Kenyataannya, iblis hanya mengirimkan badai kepada Anda dalam bungkusan yang berbeda, sebuah isi yang sama dalam tampilan yang berbeda.

Ketika murid-murid Yesus menyaksikanNya berjalan di atas air, mereka berpikir bahwa Dia adalah hantu. Iblis menaruh gambaran tersebut ke dalam pikiran murid-muridNya. Saya percaya bahwa bahkan ketika Yesus telah menjawab mereka, beberapa murid mungkin masih akan tampak ragu. Apa yang terlihat di mata bukanlah pada bentuk yang datang kepada Anda, ketakutan lahir dari cara Anda memandang masalah dan pergumulan Anda. Belajarlah untuk mengerti bahwa Anda menghadapi badai yang sama dengan orang-orang di sekitar Anda, Anda tidak sendirian. Anda memiliki pilihan untuk menang atau dikalahkan oleh badai tersebut dengan cara mengatasi sudut pandang Anda.

BERANI TAMPIL BERBEDA

Ketika murid-murid tersebut menyadari bahwa Pribadi yang sedang berjalan di atas air ke arah mereka bukanlah hantu melainkan Tuhan, mereka tampak tenang namun mereka masih di dalam perahu. Sebaliknya, Petrus mengambil keberanian dan meminta kepada Yesus untuk memanggilnya keluar dari perahu tersebut. Yesus memanggilnya untuk datang. Beberapa orang yang menghadapi sebuah badai dalam kehidupan mereka hanya memutuskan untuk menyelesaikannya dengan cara yang pernah dilakukan oleh orang lain. Mungkin ada orang yang pernah berbagi tentang sebuah jalan keluar yang pernah dilaluinya dan kemudian mereka mengambil jalan yang sama dengan orang-orang yang menceritakan pengalaman mereka. 

Namun sesungguhnya kita dapat mengambil sebuah keyakinan yang berbeda. Cara yang sama tidak pernah menghasilkan buah berbeda, apalagi yang lebih baik. Sama seperti Petrus, kita perlu mengambil keputusan dengan iman untuk tidak menjadi sama dengan murid-murid lainnya yang hanya berada di dalam kapal. Mungkin Anda sedang berada pada sebuah masalah atau pergumulan dimana Anda mendengar dari orang-orang yang pernah gagal setelah menghadapinya. Hanya karena mereka gagal tidak berarti bahwa Anda juga akan gagal. Atau Anda telah bertemu dengan seseorang yang membagikan pengalaman sukses dalam sebuah bidang yang telah menarik minat dan perhatian Anda. Kesuksesan Anda tidak harus setara dengan orang tersebut, Anda dapat menjadi lebih baik dengan cara yang lebih baik.

HANYA MEMANDANG KEPADA YESUS

Cara terbaik adalah memandang sepenuhnya kepada Pribadi yang sempurna yaitu Yesus Kristus. Perhatikan bahwa selama Petrus memandang kepada Yesus, ia berjalan di atas air. Namun ketika tiupan angin mengalihkan pandangannya dari Yesus, ia mulai tenggelam. Dengan cara yang sama, Anda tidak pernah dapat dijatuhkan oleh badai. Selama Anda hanya memandang kepada Yesus, Anda dapat berjalan di atas badai kehidupan Anda. Entah masalah atau pergumulan apapun yang melanda hidup Anda, berfokus kepada Yesus adalah jawaban terbaik untuk menjadi pemenang. Ketakutan hanya akan menenggelamkan Anda ke dalam masalah atau pergumulan ketika Anda mengalihkan pandangan Anda dari Yesus.

Sahabatku,
Ingatlah bahwa Anda tidak menghadapi badai yang berbeda, hanya tampilan saja yang tampak membedakan apa yang Anda dan orang lain hadapi. Anda dapat tetap terfokus memandang kepada Kristus dan mengetahui bahwa Dia telah mengalami apa yang Anda alami. Kemenangan sempurna telah disediakan bagi Anda sekarang, kita tidak perlu memandang ukuran badai yang datang hari ini. Ketika badai melanda kehidupan, Anda dapat dengan tenang dan penuh keyakinan berdiri bahkan berjalan di atasnya dengan mengetahui bahwa badai tersebut tidak sebanding dengan Tuhan yang berdiri di pihak Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar