KATAGORI RENUNGAN

Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sabtu, 26 April 2014

Kristen Tanpa Aturan


Beberapa orang berargumen bahwa 'dunia ini akan menjadi kacau apabila tidak ada aturan'. Kita semua memiliki pandangan yang dipengaruhi oleh sistem dunia bahwa aturan memiliki fungsi untuk mengatur dan menertibkan kehidupan. Mengadopsi pandangan seperti ini sangatlah membahayakan keutuhan dan kebenaran dari kemurnian injil. Argumen tersebut seringkali membuat orang-orang membaca Alkitab sebagai buku panduan tentang apa yang 'harus' dan 'tidak boleh' dilakukan oleh manusia. Tapi bagaimana jika kita hidup tanpa adanya aturan atau hukum apapun? Apa jadinya apabila kehidupan kekristenan tidak ditetapkan pada suatu peraturan dan hukum tertentu? Izinkan Firman Tuhan itu sendiri yang membuktikan kebenaran-Nya bagi diri Anda sendiri.


FUNGSI DASAR PERATURAN


Untuk memahami inti kebenarannya, kita akan melihat bahwa hal pertama yang perlu Anda ketahui ialah 'peraturan dibuat untuk para pelanggar'. Peraturan disusun untuk menghindari penyimpangan dan biasanya penyimpangan itu sudah terjadi terlebih dahulu. Namun penyimpangan bukanlah penyimpangan sampai akhirnya peraturan itu sendiri meneguhkannya.



"Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat."
(Roma 5: 13)

Apabila Anda membuat suatu peraturan untuk mengatur orang-orang yang sudah baik maupun orang-orang yang taat pada kebenaran, apakah manfaatnya?
Tidak. Anda tidak membuat peraturan untuk orang baik ataupun orang benar, Anda membuatnya untuk orang-orang yang pemberontak, mereka adalah para pelanggar. Itulah sebabnya 1 Timotius 1: 8-11 mengatakan "Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku.".

Seringkali orang-orang tampaknya tersinggung bahkan marah ketika saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak membutuhkan aturan apapun untuk menjalani kehidupan kekristenan. Tapi itu semata-mata membuktikan bahwa orang-orang jarang melihat kebenaran tersebut dari sudut pandang ilahi, kita cenderung mengadopsi pemikiran yang terkontaminasi dengan filsafat dunia. Kalau Anda tidak memahami fungsi dasar ini, Anda akan selalu terjebak dalam fokus diri Anda. Kebenarannya adalah Yesus ingin Anda melihat kepada Diri-Nya, Dia tidak ingin Anda berfokus pada diri Anda sendiritanpa pemahaman akan identitas Anda yang kekal.


Bayangkan saja saat Anda berinisiatif menetapkan sesuatu di dalam lingkungan Anda, seperti masalah lalu lintas jalanan. Apakah Anda akan mengerahkan polisi lalu lintas untuk mengatur mereka yang sudah mematuhi lalu lintas?


Ayolah sahabatku, itu hal yang konyol. Orang yang taat tidak memerlukan aturan, mereka sepenuhnya sadar untuk membedakan apa yang menguntungkan atau apa yang membahayakan diri mereka sendiri. Anda tidak akan menugaskan polisi lalu lintas untuk mengawasi mereka yang tertib. Anda menugaskan mereka untuk mengawasi para pelanggar ketertiban, orang-orang yang tidak mampu menjaga diri mereka sendiri.

MENGENAL JATI DIRI



Tuduhan yang paling sering dilakukan terhadap injil kasih karunia ialah bahwa kita membebaskan orang-orang dengan sebuah surat izin untuk melakukan dosa. Mengatakan bahwa orang-orang tidak hidup di bawah suatu hukum atau aturan apapun tampaknya berarti mendorong mereka untuk hidup di dalam dosa sebebas mungkin. Kebohongan lazim tersebut muncul karena orang-orang kehilangan kesadaran akan fokus jati diri mereka di dalam Yesus Kristus. Mereka menempatkan diri sebagai orang-orang yang di luar kebenaran sehingga mereka merasa membutuhkan suatu aturan atau hukum tertentu untuk menertibkan kehidupannya.

Tapi inilah yang dikatakan tentang orang percaya:



"Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: 'Orang benar akan hidup oleh iman.'"
(Roma 1: 17)

Ketika Anda mengetahui identitas sejati Anda di dalam Yesus Kristus, Anda akan mengetahui bagaimana untuk hidup. Anda tidak bisa berfokus pada kebenaran dan tetap melakukan dosa. Fokus Anda akan membawa kepada pemahaman akan bagaimana Anda bertindak. Kalau Anda memahami kebenaran Anda di dalam Yesus, maka kekudusan akan memancar ke dalam kehidupan Anda. Sebaliknya ketika Anda berfokus pada dosa-termasuk pada usaha Anda untuk berjaga-jaga atas dosa, maka tidak diragukan lagi bahwa Anda hanya akan tersandung pada kerikil-kerikil yang iblis hantarkan bagi Anda.


Saya heran dengan orang-orang begitu mengkuatirkan keselamatan mereka dan berusaha menjaga dirinya di dalam Kristus. Itu mengakibatkan mereka lebih berfokus pada kebenaran diri sendiri dibandingkan pada kebenaran Kristus. Anda perlu memahami bahwa bukan perbuatan Anda yang menentukan identitas Anda, ini adalah filsafat dunia. Firman Tuhan mengatakan hal sebaliknya, Anda hidup oleh iman, pemahaman akan identitas Anda yang sejati akan menuntun Anda untuk senantiasa berjalan dalam kebenaran. Betapa sederhananya kebenaran ini sehingga Anda tidak perlu mengkuatirkan kasus-kasus apapun lagi tentang bagaimana dosa akan menjauhkan Anda dari Yesus.


YESUS SELALU BISA MENJADI JAWABAN ANDA


Perhatikanlah beberapa kasus berikut ini: Apa yang terjadi bila saya menghujat Roh Kudus? Dapatkah keselamatan hilang apabila seseorang itu murtad? Bagaimana seorang dapat bertahan dalam Yesus apabila mereka melakukan dosa?


Mungkin secara teologis, pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa terjawab. Namun tidak peduli bagaimana Anda mencoba mencari jawaban, Anda tidak akan pernah puas dengan penuturan demi penuturan yang Anda dapat. Iblis sama sekali berhasil menipu kita bahwa ada banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menjalani kehidupan kekristenan Anda. Tetapi percayalah bahwa dalam penerangan Roh Kudus, injil tidak pernah serumit yang dibayangkan, sebaliknya lebih sederhana daripada yang diharapkan.


Anda bisa membuat ratusan bahkan ribuan daftar untuk kasus-kasus di atas, tapi saya mau memberitahu Anda bahwa sebenarnya tidak peduli berapa banyaknya daftar pertanyaan yang dibuat, intinya hanya satu; iblis ingin mengalihkan fokus Anda dari Yesus Kristus kepada dosa-dosa yang ada.



"Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia."
(1 Yohanes 2: 5)

Saya percaya, ketika Anda memahami kebenaran, Anda tidak akan merasa perlu untuk bertanya-tanya tentang apapun seperti kasus-kasus di atas. Anda akan mengetahui bahwa karena keselamatan dan kehidupan Anda bergantung sepenuhnya kepada Yesus, maka Anda akan selalu aman dan tenang. Pertimbangkanlah hal ini: Anda berada di dalam Yesus dan Yesus berada di dalam Anda. Anda telah dijadikan satu di dalam kehidupan-Nya. Roh Kudus bersama-sama dengan Anda melekat erat di dalam Anda. Anda ada dalam kuasa-Nya. Jadi, mengetahui bahwa Anda dan Yesus ialah satu kesatuan, apa yang membuat Anda berpikir bahwa Anda sebagai orang percaya akan melakukan kesalahan seperti kasus-kasus tersebut?


Bukankah ini cukup sederhana dan jelas?

Apabila Yesus di dalam Anda seperti Anda di dalam-Nya, maka Anda akan selalu hidup dalam kehendak-Nya dan rancangan-Nya. Anda tidak membutuhkan aturan apapun untuk kehidupan Anda. Sebaliknya jika Anda berpikir bahwa kasih karunia ini mendorong Anda ke dalam dosa, maka Anda menjadikan Yesus Kristus yang ada di dalam Anda sebagai Pribadi yang mendorong Anda ke jurang maut. Tentu saja, itu tidak benar.


Ketika Anda membaca Alkitab, izinkanlah Roh Kudus menyingkapkan Pribadi Yesus Kristus bagi Anda dari halaman demi halaman. Alkitab bukanlah sebuah buku panduan bagi Anda tentang apa yang 'harus' dan 'tidak boleh' dilakukan oleh manusia. Alkitab ialah tentang Pribadi Yesus Kristus. Setiap perintah di dalamnya sama sekali bukanlah aturan atau hukum bagi kehidupan kekristenan Anda, sebaliknya perintah itu ialah suatu aliran kebenaran yang akan ada di dalam Anda. Anda tidak melakukannya karena 'harus', Anda tidak melakukannya karena 'kewajiban', Anda juga tidak melakukannya karena 'suatu aturan maupun hukum'. Sebaliknya, lebih daripada itu, Anda melakukannya karena Pribadi Yesus itu ada di dalam diri Anda seperti Anda ada di dalam-Nya. Semua akan berjalan sebegitu alaminya sehingga terkadang Anda tidak menyadarinya. Ketika Anda mengalami kasih karunia ini, Anda akan terlalu terfokus dan terbuai akan Pribadi Yesus Kristus, Anda akan terlalu sibuk mengalir dalam kekudusan-Nya-bukan kekudusan yang Anda usahakan, hingga Anda tidak sempat lagi untuk memikirkan hal lainnya bahkan termasuk dosa.

7 komentar:

  1. well =D
    for me brotha
    when Christians do things they only need to think this
    does it glorify God?
    is it Truth?
    is it edifying?
    karna tidak bisa ini , tidak bisa itu untuk anak" bukan untuk sons and daughters of God :)

    BalasHapus
  2. syalom bpk Hatta Halimas
    salam kenal ,,
    nama sy martin siregar,, sy secara tidak membuka blog bpk,, sy sangat senang,,karena kerinduan sy memndapatkan artikel2 atau ulasan2 ttgng kebenaran kasih karunia Allah ( artikel dr Indonesia) terwujud,, selama ini sy mendengar kebenaran kasih karunia Allah melalui membaca khotbahnya pendeta joseph prince ( singapura) di web nya.. selama ini sy di cirebon jarang mendengar khotbah yg benar benar menceritakan kebenaran kasih karunia Allah,, biasanya sy mendengarkan khotbah yg mencampurkan hukum taurat dgn kasih karunia Allah,, saat ini sy merindukan persekutuan di cirebon,,dimana benar2 murni membetitakan kebenaran kasih karunia Allah,, bpk punya rekomendasi? terima kasih. GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. shalom pak Martin, utk wilayah cirebon sendiri saya belum begitu tau byk apakah ada persekutuan grace atau tdk. Saya sendiri di medan masih menggembara dan belajar melalui buku2, rekaman khotbah dan org2 yg jg sama2 menggembara. menurut saya tdk ada salahnya utk sementara berkumpul sendiri tanpa harus terikat komunitas apapun. kalau bpk perlu bisa cari saya di fb dan mari kita sama2 berbagi ttg Firman Tuhan. jg di fb saya punya byk komunitas utk belajar dan berdiskusi. Saya menantikan tanggapan bpk di fb (krn ada byk nama 'martin siregar' jd saya tdk tahu mana akun bpk). salam grace, Tuhan Yesus memberkati

      Hapus
  3. Semoga menemukan komunitas grace pak...

    BalasHapus
  4. SYALOMM.. STAY DI MEDAN YA? GEREJA DIAMANA?

    BalasHapus
  5. Dahsyatt.. sangat diberkati. God bless you

    BalasHapus