KATAGORI RENUNGAN

Translate this blog

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 17 April 2013

Iman Dan Perbuatan


Pertentangan di antara iman dan perbuatan sesungguhnya diakibatkan oleh ketidakmengertian banyak orang akan kasih karunia dan hukum taurat. Pandangan bahwa 'iman tidak cukup' atau 'iman harus sejajar dengan perbuatan' benar-benar telah mengabaikan apa yang Firman Tuhan katakan tentang keduanya. Jangan salah paham, izinkan saya menunjukkan kepada Anda jalur Firman Tuhan sehingga kita dapat memahami bagaimana iman dan perbuatan itu terjadi di dalam kehidupan kekristenan kita yang sejati.

IMAN IALAH DASAR

Dalam Ibrani 11: 1 dikatakan "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.". Pemikiran bahwa iman harus sejajar dengan perbuatan sama sekali bertentangan karena iman tidak dapat berjalan beriringan dengan perbuatan, iman selalu menjadi dasarnya dan iman akan menghasilkan perbuatan. Kita tidak bisa melihat iman bergerak pada saat yang sama dengan perbuatan-perbuatan. Ada proses yang harus dikerjakan oleh iman sebelum perbuatan-perbuatan dapat dihasilkan.

Iman tidak diseimbangkan dengan perbuatan kita. Saya menemukan bahwa beberapa pandangan lain bertolakbelakang yang menyatakan 'jika kita bergerak, maka iman itu akan otomatis ada. Dengan kata lain jika kita bertindak, kita akan melihat iman itu datang.' Tidak mungkin!

Jangan mengabaikan kebenaran bahwa "Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1: 17b). Juga tidak pernah dikatakan bahwa iman akan lahir ketika Anda bertindak, iman timbul karena pendengaran dan pendengaran akan firman Tuhan (Roma 10: 17). Iman tidak dihasilkan oleh perbuatan melainkan karena pendengaran akan firman Tuhan, demikian juga imanlah yang menghasilkan perbuatan bukan sebaliknya.

PANDANGAN YAKOBUS TENTANG IMAN DAN PERBUATAN

Ketika kita diarahkan kepada pemahaman seperti ini, muncul banyak pengertian yang salah seperti 'apakah iman cukup? kalau demikian maka tentunya kita tidak perlu berbuat apapun karena iman sudah cukup'. Saya harus mengatakan bahwa iman bukan hanya cukup, tapi lebih dari cukup. Jadi bagaimana, apakah Anda akan mengatakan kepada saya bahwa Anda ialah orang yang beriman kemudian menunjukkan perbuatan-perbuatan yang berlawanan dengan iman Anda? Atau sebaliknya, Anda akan menyinggung saya dan mulai menekankan pentingnya perbuatan-perbuatan Anda?

Ketika saya berkata iman itu lebih dari cukup, orang - orang biasanya mulai terganggu, "bagaimana dengan perbuatan, bukankah kita juga harus melakukan ini dan itu?'
Mereka akan mulai menunjuk kepada isi kitab dari Rasul Yakobus yang berkata "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2: 17) serta "Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."  (Yakobus 2: 24 & 26). Nah, sebelum kita masuk lebih dalam ada kalanya kita perlu mengetahui latar belakang dari kitab Yakobus.

Saya percaya bahwa Alkitab ditulis untuk kepentingan kita, tetapi tidak seluruh isi firman tersebut ialah untuk kita. Demikian juga kitab Yakobus, itu tidak ditulis untuk orang percaya melainkan untuk orang-orang Yahudi yang mengaku percaya tapi tidak hidup sesuai imannya. Tujuan utama Yakobus ialah untuk menekankan kemunafikan orang-orang yang berpura-pura beriman namun hidup di dalam dosa. Nah, ketika Yakobus menekankan perbuatan, ia sedang berbicara tentang buah dari iman. Untuk itulah ia berkata, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." (Yakoubus 2: 18). Yakobus bukan menekankan perbuatan di atas iman ataupun sejajar dengan iman, ia sedang menunjukkan hasil dari iman ialah perbuatan-perbuatan yang sesuai.

Pada dasarnya, perbuatan menunjukkan iman. Ketika Anda melakukan sesuatu yang baik dan benar, itu bukanlah untuk supaya Anda menjadi baik dan benar, melainkan itu menunjukkan bahwa Anda baik dan benar (iman). Oleh perbuatan-perbuatan kita, maka iman kita menjadi sempurna dan terpancar.

PERUMPAMAAN YESUS TENTANG POKOK DAN CARANG-CARANGNYA

Gambaran yang jelas yang menunjuk kepada hubungan antara iman dan perbuatan dapat kita lihat melalui perumpamaan Yesus di dalam Yohanes 15: 1-8:

"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

Kita tidak bisa melakukan hal-hal yang baik dan benar dengan usaha kita sendiri, perbuatan-perbuatan kita sama sekali tidak dapat membenarkan kita. Bagaimanakah Anda dapat berbuah? Dengan cara melekat kepada Kristus. Bagaimana Anda dapat menghasilkan perbuatan-perbuatan Anda? Dengan cara memiliki iman. Anda tidak dapat berbuah sendiri, kita tidak dapat melakukan apapun tanpa Kristus. Anda tidak dapat melakukan sesuatu yang tidak Anda percayai. Oleh sebab itu ketika Anda mulai berfokus pada pokoknya (Yesus) dengan iman, Anda akan mulai menghasilkan perbuatan-perbuatan (buah). Tanpa carang yang melekat pada pokoknya, tidak akan pernah ada buah apapun yang dapat dihasilkan. Tinggallah di dalam Kristus dengan iman dan lihatlah bahwa Anda akan berbuah tindakan yang lebih banyak lagi!

IMAN SUDAH CUKUP

Anda tidak bisa melakukan sesuatu yang tidak Anda percayai. Perbuatan tanpa iman juga adalah mati. Ketika Anda memiliki iman, maka Anda akan hidup oleh iman tersebut dan bertindak oleh karena iman. Dalam Roma 3: 27 berkata, "Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!". Perbuatan kita bukanlah inti yang harus kita usahakan, mulailah hanya beriman, mulailah hanya menjadi carang yang melekat kepada Kristus sebagai pokoknya, dan Anda akan melihat bahwa Anda menjadi lebih benar dan kudus daripada yang dapat Anda usahakan!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar